MDF adalah material yang biasanya digunakan pada furnitur fabrikasi yang dijual dalam bentuk jadi. Umumnya, bagian pelapis luarnya adalah kertas yang memiliki tekstur. Beberapa jenis furniture yang sering kita temui terbuat dari bahan MDF adalah lemari pakaian, meja, kusen pintu, kusen jendela hingga meja belajar.
Medium Density Fireboard atau biasa disingkat MDF adalah material kayu olahan yang dibuat dari kumpulan kayu dengan diameter kecil. Kumpulan kayu berdiameter kecil tersebut kemudian dicuci lalu direbus pada suhu tertentu sehingga membentuk bubur kertas. Berikutnya bubur kertas tersebut diberi lem dan wax. Campuran antara bubur kertas, lem, dan wax tersebut kemudian diberikan tekanan dan panas untuk menghasilkan benda yang lebih solid dengan ketebalan tertentu.
Proses produksi yang melalui begitu banyak langkah kerja menghasilkan beberapa hal yang bisa menimbulkan resiko bagi kesehatan kita sebagai ‘end user’ maupun sebagai produsen.
Debu
Pada setiap lembar MDF yang anda terima dari gudang distribusi anda bisa temukan lapisan tipis debu pada permukaannya. Debu tersebut sangat kecil ukuran partikelnya dan berpotensi menimbulkan asma terutama bagi pekerja di area produksi (pembelahan, pemotongan, amplas dan lainnya).
Atau pada furniture kantor, meja komputer dan kabinet TV yang baru saja anda beli, akan bisa ditemukan lapisan debu yang tipis (terutama pada bagian bawah). Resiko ini lebih besar akan berhubungan langsung dengan pekerja pabrik furniture. Oleh karena itu penting untuk diketahui dan dimengerti untuk senantiasa menggunakan jenis masker yang tepat bagi karyawan yang bekerja di area produksi.
Formaldehyde
Pada dasarnya, produksi papan buatan menggunakan lem yang dibuat dari resin Formaldehyde untuk merekatkan partikel kayu dan debu menjadi lembaran papan. Bahan Kimia Formaldehyde dikenal bisa menyebabkan iritasi mata, hidung, tenggorokan dan bahkan paru-paru walaupun hanya pada level kontak yang rendah.
Menurut IARC (International Agency for Research on Cancer), sebuah sub organisasi dari WHO (World health Organization) menemukan bahwa debu kayu merupakan ‘carcinogen'(penyebab kanker) dan Formaldehyde juga disebutkan adanya kemungkinan yang sama pada level carcinogen 3, yang berarti memiliki potensi untuk menjadi penyebab kanker, sehingga pada pemakaiannya harus diberikan pengganti apabila memungkinkan atau mengurangi pemakaiannya sekecil mungkin.
Bagi konsumen pemakai, apabila anda baru saja membeli sebuah set furniture almari atau meja kerja yang terbuat dari lembaran papan MDF atau partikel board lainnya, aroma khas akan keluar dari furniture anda dan kadang-kadang akan terasa pedih di mata apabila kita terlalu dekat terutama ketika membuka pintu. Itulah sebabnya sebaiknya apabila baru saja membeli almari yang terbuat dari bahan papan buatan, sebaiknya biarkan pintu-pintunya terbuka selama beberapa hari sebelum digunakan.
Standar Amerika dan Australia membatasi emisi Formaldehyde pada MDF maksimum 0.3 ppm (parts per million). Di jerman dan beberapa negara Skandinavia justru memberikan batas lebih rendah yaitu 0.1 ppm. Pengukuran kadar emisi Formaldehyde ini bisa diketahui melalui pemeriksaan laboratorium dengan metode khusus.
Tindakan Preventif
Pemilik perusahaan memiliki tanggung jawab untuk memastikan kesehatan dan keselamatan kerja bagi karyawan. Satu langkah yang bisa diambil adalah dengan ‘hanya’ menggunakan MDF E1 (low emission), yang berarti memiliki kandungan di bawah batas maksimum apabila memungkinkan. Beberapa produsen MDF saat ini juga telah mulai mempromosikan jenis MDF E1 yang sesuai dengan standar internasional.
Bagi produsen:
Debu dari proses MDF tidak mungkin dihindari, oleh karena itu untuk mengeliminasi resiko:
1. Ventilasi udara yang baik di dalam ruang produksi akan sangat berguna. Exhaust harus bekerja dengan baik agar bisa dipastikan ruang produksi selalu bebas dari debu MDF.
2. Para karyawan yang bekerja juga harus selalu membersihkan tempat kerja agar bebas dari debu.
3. Manajemen harus menyediakan masker dan sarung tangan untuk menghindari kontak langsung dengan kulit, karena Formaldehyde bisa mengakibatkan iritasi kulit.
4. Karyawan harus selalu menggunakannya pada saat bekerja dengan MDF.
5. Melapis permukaan MDF dengan bahan finishing walaupun hanya dengan lapisan dasar.
Bagi Konsumen:
1. Biarkan pintu dan laci pada furniture yang baru saja dibeli terbuka tanpa digunakan selama beberapa hari atau minggu untuk ‘melepaskan’ kandungan Formaldehyde dari bahan papan buatan.
2. Tanyakan kepada penjual furniture tentang jenis MDF yang mereka gunakan. Untuk furniture menggunakan jenis E1 pasti lebih mahal.
3. Beralihlah ke jenis kayu alami yang jelas-jelas sudah terbukti sangat aman bagi kesehatan, seperti kayu jati, mahoni dan kayu-kayu alami lainnya.
_.
Sumber: https://www.tentangkayu.com